Senin, 10 Desember 2012

officially missing you

all I hear is raindrops...
falling on the rooftop...
oh baby, tell me why'd you have to go..
cause this pain I feel it won't go away...
and today, I'm officially missing you...

I thought that from this heartache
I could escape
but I fronted long enough to know
there ain't no way, and today...
I'm officially missing you...

oh... can't nobody do it like you..
said every little thing you do...
hey baby stay it stays on my mind...
and I, I'm officially missing you...

all I do is lay round
two years full of tears...
from looking at your face on the wall
just a week ago you were my baby
now I don't even know you at all
I don't know you at all
well, I wish that you would call me right now
so that I could get through to you somehow
but I guess it safe to say baby, safe to say...
that I, I'm officially missing you...

why this song really touching? and makes me remind everythings about you???

Jumat, 07 Desember 2012

My Baby (Part 3)


Sebelumnya….
Drrrt…. Drrrt… Drrrt…
“halo, yaa hana ada apa?”
“kyouhei.. aku… aku… hamil. Kau harus bertanggung jawab”
“apa?!? Euum… maaf hana nanti saja yaa bicaranya, aku sedang sibuk”
“tapi…”
Tuuuuut……… tuuuuut……..

Hana yang tak sabaran pun akhirnya menghampiri kyouhei di club yang biasanya. Kyouhei sedang bersama wanita lain. Hana yang kesal langsung menarik tangan kyouhei dan membawanya keluar club.
“aku minta kau tanggung jawab!”
“tanggung jawab apa? Aku tak mengerti maksudmu”
“aku hamil kyou! Dan itu semua karena kamu!!”
“aku? Tentu saja itu salahmu juga! Kenapa kau begitu tak ada pertahanan?? Makanya aku malas sama cewek yang baru pertama kali. Karena akan berisik seperti ini!”
“kau bodoh kyou!! Aku sungguh membencimu!!!” omel hana sambil tak berhenti memukulinya.
“hah! Merepotkan! Pergi sana!!! Wanita tak berguna!!” usir kyouhei kasar. Ia mendorong hana hingga terjatuh di tanah. Malam itu hana menangis sejadi-jadinya.

Club…
“kau yang bernama kyouhei?” Tanya yuki dengan nada menantang.
“yaa.. kau siapa?”
“sialan!”
BUUUK!
Yuki memukul wajah kyouhei keras di hadapan hana. Yuki tak berhenti memukulinya sampai kyouhei benar-benar terlihat lemas tak berdaya di lantai. Hidungnya dan mulutnya mengeluarkan darah.
BUUUK!
“ini untuk air mata hana”
BUUUK!
“yang ini untuk bayi yang dikandung hana sekarang!”
BUUUUK!!
“yang ini untuk semua yang telah kau lakukan pada hana! Aku peringatkan, sampai kau mendekati hana lagi, aku akan membuatmu mati!” ancam yuki pada kyouhei yang sudah terkapar di lantai.

Setelah pertengkaran selesai, yuki dan hana segera pergi dari club itu. Dan mereka tak langsung pulang ke rumah. Mereka kembali duduk di kursi taman dekat rumah mereka.
“sudah berapa umurnya?” Tanya yuki sambil menatap lembut kearah perut hana yang masih kempes itu.
“baru sekitar dua minggu” jelas hana.
“kau tak perlu khawatir hana. Aku akan bersedia menerima bayi ini nanti setelah dia lahir. Aku juga yang akan menjadi ayahnya kelak. Aku berjanji akan menjadi ayah yang hebat untuknya” janji yuki pada hana.
Terharu, hana tak kuasa menahan air matanya. Ia menangis tertunduk di hadapan yuki. Ia merasa sangat malu karena kelakuannya sendiri. Yuki pun memeluknya dan menenangkannya. Yuki memastikan bahwa ia akan menjadi ayah dari anak hana kelak.

***

Hari demi hari hana lalui dengan santai. Ia bersama dengan yuki bersama-sama saling menjaga bayi yang kini dikandung hana. Jika dulu selalu hana yang pulang cepat, sekarang bahkan yuki juga berusaha pulang cepat agar bisa menjaga hana dan bayi yang dikandungnya.
Yuki kini bekerja sambilan agar dapat membelikan hana makanan penuh nutrisi agar kelak si bayi lahir dengan sehat. Tak hanya yuki yang berjuang sendirian, tetapi juga teman-teman hana yang sudah tau masalah ini. Yumi, noi dan rika senantiasa selalu membantu yuki dan hana. Mereka membantu hana mengerjakan tugas kuliahnya di semester akhir. Mereka juga sering membelikan susu khusus ibu hamil untuk hana. Mereka selalu men-support hana.

Kandungan hana kini sudah berumur 7 bulan. Tak terasa memang. Namun… orang tua hana yang sedang dinas ke luar kota masih belum mengetahui mengenai kehamilan hana. Tentu ini akan menjadi masalah selanjutnya untuk hana. Entah apa yang akan ia katakan kelak kepada ayah dan ibunya nanti.

“AWWW….!!” Jerit hana sambil memegangi perutnya yang mulai membesar.
 “ada apa?? Apa kau sudah ingin melahirkan? Tapi kandunganmu bulan” ujar yuki panik.
Ia pun dengan segera memesan taksi untuk membawa hana ke rumah sakit terdekat.

Hospital…

Hana berbaring lemas di atas tempat tidur panjang nan kaku itu. Dokter perempuan lah yang menanganinya. Dokter yang pernah bertemu dengan hana di taman beberapa waktu lalu.
“aku tidak menyangka kau lah yang menjadi pasien ku. Aku salut denganmu yang tak mau menggugurkan kandunganmu” ucap sang dokter lembut.
“dok, bagaimana keadaan kandungan hana?” Tanya yuki
Dokter itu hanya terdiam dan tertunduk.
“apa kau pacarnya?” Tanya sang dokter.
“euumm… dia sahabatku sejak kecil. Orang itu… ia mengkhianati aku dan bayiku” ujar hana menyela pembicaraan.
Dokter itu kemudian keluar dan tak lama masuk lagi dengan membawa papan tulis putih dan spidol. Ia menggambar bagian-bagian yang terdapat di dalam area rahim rata-rata wanita. Dan ia melingkari salah satunya.
“ini. Seharusnya sperma dan telur seharusnya mereka berbuah pada bagian ini. Tetapi si sperma salah jalur dan akhirnya berbuah di tempat yang salah. Tentu ini tidak baik. Dengan segala hormat aku sangat minta maaf padamu hana. Tetapi kali ini serius, kau harus merelakan bayimu pergi atau nyawamu yang terancam nantinya” jelas dokter.
“maksud dokter? Aku harus menggugurkan kandunganku?” Tanya hana shock.
“yaa… dengan terpaksa. Jika bayi ini tetap dilahirkan kemungkinan ia selamat hanya 10% dan kalaupun ia selamat ia akan menjadi cacat atau kau juga bisa mati karenanya” jelasnya lagi.
“tidak…! Aku tidak mau menggugurkan bayiku dok! Tidak mau!!!” jerit hana kencang. Ia juga meronta-ronta dan melepaskan infus di tangannya paksa.
Darah yang keluar dari tangan hana begitu banyak, hana terus saja mengamuk karena tak ingin bayinya di gugurkan. Beberapa suster dan yuki memegangi tangan dan tubuhnya, dan akhirnya hana pun disuntikkan obat bius sementara untuk menenangkannya dan membawamya ke ruang operasi untuk mengambil janin yang di kandungnya dan sesuatu yang membuat saluran rahim hana rusak sebelah hingga ia nantinya hanya akan mempunyai satu saluran rahim.
Hingga oprerasi selesai hana masih belum sadarkan diri, dan saat itu pun yuki masih setia menunggunya di sofa yang tersedia di dalam ruangan.
Tak lama kemudian, hana pun terbangun dan menangis. Yuki yang mendengar tangisannya langsung saja memeluknya erat. Namun…
PLAAAK!
Orang tua hana datang dan mendorong yuki. Ayah hana menampar pipi hana kencang.
“siapa yang melakukannya?!! Ayoo cepat bilang!!” Tanya ayah hana geram.
“dia…”
“aku paman. Aku yang melakukannya. Bayi yang kini di kandungnya adalah anakku” bela yuki.
PLAAAK!!
Ayah hana memukul pipi yuki keras hingga yuki terjatuh ke lantai.
“aku sudah lama mengenalmu dan keluargamu! Bagaimana bisa kau melakukan ini pada hana!!” ucap ayah hana emosi.
“maafkan aku paman”
“bukan! Bukan dia yah yang melakukan semua ini. Ini semua salahku yang bodoh mau melakukannya dengan pria ba**ngan yang tak bertanggung jawab. Namanya kyouhei. Yuki lah yang menolongku selama ini. Ia pernah memperingatkanku tapi aku tak mendengarkannya. Aku melakukannya karena saat itu aku sedang marah. Maafkan aku yah. Ini salahku bukan yuki” jelas hana sambil berlutut di depan ayahnya memohon ampun.
Ayah hana kemudian keluar ruangan diikuti ibu hana.

Semakin larut, semuanya tertidur pulas. Ayah dan ibu hana seakan telah memaafkan kesalahan anaknya itu. Mereka berjaga di dalam kamar dengan kasur tambahan. Tetapi…
WUUUSHHH…….
Tiba-tiba saja angin malam berhembus kencang memasuki ruang inap hana. Sebentar yuki membuka matanya dan melihat pintu balkon terbuka. Yuki masih tak sadar penuh, kemudian ia pun kembali memejamkan matanya. Tapi, baru beberapa detik ia memejamkan matanya ia teringat hana. Ia pun membuka matanya cepat dan melihat kearah tempat tidur hana. Selimut menutupi seluruh badan hana. Anaeh. Yuki yang curiga langsung saja membuka selimut putih itu dan benar saja, itu bukan hana melainkan guling.
Dengan cepat yuki keluar balkon. Terlihat hana sudah berdiri di atas pembatas balkon tersebut.
“HANA! Apa yang akan kamu lakukan? Cepat turun!” teriak yuki yang kemudian membuat orang tua hana terbangun dan keluar kamar. Melihat anak mereka satu-satunya ingin bunuh diri ibu hana shock dan meneriakkan nama hana histeris.
Ayah hana pun mencoba menahan hana tetapi tak berhasil.
“untuk apa aku hidup sementara sudah tak ada yang aku perjuangkan lagi. Lebih baik jika aku ikut menyusul dengan anakku kan? Ya kan? Hehhehehe…” ucap hana sambil tertawa pedih dan mengeluarkan air mata.
“hana jangan bodoh! Kau masih punya satu saluran lagi untukmu hamil lagi. Percayalah kau tetap akan hamil dan punya anak lagi” bujuk yuki mencoba menghibur hana.
“yuki benar hana, ayo turun. Kau masih bisa punya anak” ujar dokter membenarkan.
“jangan menghiburku yuki, dokter. Kemungkinan itu sangat kecil. Aku tau itu” ucap hana lagi.
Dan hana pun mulai memejamkan matanya dan menjatuhakan badannya, “HANA!!!!” teriak semua orang di balkon itu. Ada dokter, suster, orang tua hana termasuk juga yuki.
Yuki berlari dengan cepat dan menangkap tangan hana cepat, kemudian dibantu ayah hana yuki pun menarik tangan hana. Hana berhasil diselamatkan.
Sejak kejadian percobaan bunuh diri itu, yuki tak lagi menunggunya di dalam kamar selama hana di rawat di rumah sakit. Yuki memilih duduk manis dan menunggu hana di balkon depan kamar. Walaupun sedang musim dingin, yuki tetap tak menyerah. Baginya keselamatan hana yang pertama.
“kau beruntung hana. Ia pantas menjadi suami mu nanti. Ia selalu menjagamu semenjak kejadian malam itu” ujar dokter sambil membuka tirai kamar. Hana terharu dan menagis di dalam kamar melihat yuki yang sedang duduk di balkon sambil meminum segelas kopi panas dan tersenyum melihat hana yang sedang berada di kamar. Yuki benar-benar menjaganya dengan baik.

3 days later…

“akhirnya aku keluar juga dari rumah sakit” ucap hana senang.
“hana…” panggil dokter.
“yaa… ada apa dok?” Tanya hana sambil tersenyum.
“berjuanglah untuk yang selanjutnya. Hubungi aku lagi saat kau akan melahirkan” ucap dokter.
“heuum… aku akan berusaha dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Terima kasih yaa dok, aku sangat berterima kasih padamu” ucap hana sambil memeluk dokter hangat.

Aku dan yuki akhirnya kembali ke keadaan semula. Aku pun kembali meneruskan kuliah ku. Dan teman-temanku? Yaa… mereka tetap menjadi teman-temanku yang setia membantuku dalam mengejar pelajaranku yang tertinggal. Yuki pun akhirnya lulus dengan nilai yang baik dan masuk ke universitas yang sama denganku. Ia mengambil jurusan managemen. Ia ingin menjadi eksekutif muda.

Kalian tau? Setelah kejadian ini aku benar-benar lega dan belajar sesuatu.
Jangan pernah kamu mencoba untuk melakukan hubungan intim dengan seseorang yang baru kamu kenal. Euumm… tidak. Jangan mencobanya dengan siapapun. Percayalah, ketika kalian melakukannya dan kalian kebablasan, kalian hanya mempunyai dua pilihan. Melahirkannya ke dunia ini atau menggugurkannya. Keduanya sama buruk. Tetapi saat kalian berpikir akan menggugurkannya, coba kalian pikirkan kembali. Coba kalian bayangkan si baby yang ada di kandungan kalian adalah kalian dan yang akan menggugurkan kalian adalah ibu kalian saat ini. Apa perasaan kalian? Dibuang begitu saja. terasa menyakitkan kan?
Apa yang aku lakukan adalah kesalahan terbesarku, tetapi kesalahan itu membuatku sadar akan semuanya.

Dear my baby…
Baik-baik yaa disana. Maafkan ibu… tetapi ibu janji akan menyusulmu nanti saat sudah tiba  waktunya. Ibu akan menjalankan hidup dengan baik, doakan ibu dari atas sana dan ingatkan ibu lewat mimpi jika ibu melakukan salah lagi.

Dear my baby…
Ketika kita bertemu nanti, ibu takut tak mengenalimu. Jadi sesering mungkin datanglah ke mimpi ibu dan ingatkan ibu selalu akan wajah cantikmu sayang… ibu dari sini akan mendoakan mu selalu agar kau selalu merasa hangat disana. Ibu ingin sekali memeluk tubuhmu, melihatmu tumbuh dan menjadi anak yang cantik..
Mengantarmu ke sekolah sampai melihatmu bisa mendapatkan pria yang pantas bersanding denganmu di pelaminan. Walaupun kini tak bisa menjadi nyata, ibu berharap ketika ibu melahirkan adikmu, ibu dapat mewujudkan impian ibu. Ibu akan tetap mempunyai rasa cinta dan sayang yang sama untukmu dan adikmu nanti.

Dear my baby…
Take care, don’t worry about me or your step father, we’ll be alright. Keep healthy and waiting for us. I will keep praying for you, not just me but your step father, your grandma and grandpa of course. You know how much I love you? You’ll never know… I love you more than anyone else.
My baby…
You are my everything. If someone asked me to choose between : last breathe or say love to you, I will answer him with :
I will use my last breathe to say I love my baby more than anything in this world.

Good bye dear…
MOM

My Baby (part 2)


18+


Campus – class
“pagi hana. Ohh ya kemarin kyouhei titip salam untuk kamu tuh” ujar rika.
“ahh… ya ampun! Aku iri deh sama kamu. Kyouhei itu kan cowok paling keren di kampusnya. Dia juga terkenal banget loh di kampus kita. Kamu beruntung banget han” ujar noi.
“beruntung apanya?” Tanya hana tak mengerti.
Yumi, Rika, dan Noi pun saling melirik. “kamu itu payah deh. Kyouhei itu suka sama kamu hana. Masa kamu enggak sadar sih?” ujar Yumi gemas.
“masa sih?”
“haaaanaaaaaaa…….!!!” Teriak yumi, rika, dan noi berbarengan.
“hahahaha….”

Saat perjalanan ingin ke mall pun, tak sengaja aku dan teman-temanku bertemu kyouhei dan teman-temannya juga baru pulang menuju mall yang sama. Akhirnya kami pun berjalan bersama. Mendadak kyouhei merangkul bahuku. Yaaa… karena aku takut dibilang anak rumahan yang norak oleh teman-temanku, dan karena aku takut kyouhei illfeel denganku jadi aku biarkan saja dia merangkulku. Walau sebenarnya aku risih -__-!
Di dalam mall, aku tak sengaja melihat yuki dengan teman-teman club sepak bola-nya dengan satu cewek, yaa mungkin ia managernya.
“Yuki!” panggil hana keras.
Yuki menoleh lalu kemudian ia hanya menyunggingkan senyumnya.
“apaan sih? Dipanggil malah begitu” ujar hana kesal.
“kamu kenal dengan cowok tadi?” Tanya kyouhei
“yaa… eumm… maksudku tidak. Aku salah orang. Aku kira tadi sahabatku” jawab hana bohong.
Kemudian mereka pun kembali berjalan-jalan. Kali ini hana kebablasan dan ia baru sampai rumah yuki jam 8 malam.
“tadi itu pasti manager club sepak bola mu kan? Heeh.. biasa saja ya” ucap hana meremehkan.
“daripada kamu, jalan sama cowok aneh! Rambut gondrong, pakai anting segala. Dia itu memang siapa? Apa dia itu personil bigbang atau super junior? Atau TVXQ? Tidak pantas sama sekali! Dia itu sangat jelek dan aneh!” ujar yuki sinis.
“YUKI! Kau itu bikin aku marah! Dia itu kyouhei! Dia lebih baik, lebih dewasa dan lebih perhatian daripada kamu!” omel hana balik.
Pertengkaran semakin hebat. Sampai-sampai hana meninggalkan rumah yuki dengan membanting pintu. Yuki pun tak mengejar hana saat ia pergi.

***


Setelah malam itu, aku tak lagi pergi ke rumah yuki. Aku marah dengannya. Ia sangat kekanakan. Aku tak suka caranya menghina kyouhei.

“hana, kita jalan yuk!” ajak kyouhei.
“kemana? Kebetulan aku lagi badmood banget nih!” ucap hana.
“club YZ, teman-teman kamu juga ada loh”
“heeumm… baiklah. Tapi bagaimana kita jalan-jalan dulu? Kamu belum makan siang kan?”
“iya. baiklah”

Hari itu menyenangkan. Tak pernah aku merasa sebahagia ini. Jalan bersama kyouhei menyenangkan. Saat akan menonton bioskop, kyouhei menonton film yang aku inginkan, tetapi saat bersama yuki, ia tak pernah mau mengalah. Ia hanya mau menonton film horror atau action. Sedangkan aku hanya mau menonton film romantic. Dan pastinya berakhir dengan pertengkaran, dan pulang ke rumah!
Saat bersama kyouhei, aku sangat nyaman. Tak perlu meributkan hal-hal sepele yang sebenarnya tak perlu diributkan. Kami pun akhirnya pergi ke club YZ itu. Begitu bising disana, lampunya juga sangat terang dan penuh warna. Teman-temanku memang ada disana. Mereka bersama pacar mereka. Ini pertama kali aku pergi ke club malam dan meminum segelas kecil alcohol.
Tak lama kyouhei mengajakku keluar club. Dan kami pergi meninggalkan club itu.
Kyouhei mengajakku ke apartmentnya. Kamarnya sangat rapi dan teratur. Berbeda dengan yuki. Bahkan di saat seperti ini aku masih memikirkan anak kecil itu.
Kyouhei memperlihatkan ku video saat dia lomba surfing. Sangat keren. Namun….
Tiba-tiba…..
***

“kamu semalam ngilang gitu aja sama kyouhei. Pasti dia mengajakmu ke apartmentnya yaa?” Tanya noi penasaran.
“iya”
“apa kamu dan dia….” Tanya yumi menggantung.
Hana mengangguk.

Aku bahkan tak percaya dengan diriku sendiri. Aku bisa melakukannya walaupun aku belum tau bagaimana perasaan ku yang sebenarnya dengan kyouhei. Aku melakukannya karena aku terbawa suasana dan juga… Karena aku ingin melampiaskan kemarahanku pada yuki. Aku kira saat melakukannya akan terasa menyenangkan seperti apa yang teman-temanku bilang. Tetapi… aku salah. Aku hanya merasakan kesakitan yang mendalam. Aku tak bisa berhenti memikirkan yuki malam itu. Benar, aku tak pikir panjang. Aku sangat bodoh.

2 weeks later…

Hueeek…..
Hueeek…..
Hueeek….

“kamu kenapa sayang?” Tanya ibu.
“tidak apa bu. Aku mungkin hanya masuk angin” jawabku bohong pada ibu. Keluar dari toilet aku langsung saja membaringkan tubuhku di atas ranjang. Perasaan apa ini? Aku mual, kepalaku pusing, aku merasa tak berdaya. Aku bahkan mengeluarkan keringat dingin. Apa aku… tidak. Tidak mungkin. Mungkin aku hanya masuk angin karena angin malam.

Kondisi tubuh hana memburuk. Tetapi ia memaksakan untuk tetap masuk kuliah. Sesampainya di kelas, ia hanya duduk dengan wajah pucat. Di kampus pun hana beberapa kali bolak-balik ke toilet.

“kau baik-baik saja kan?” Tanya noi khawatir.
“entahlah. Aku mual, kepalaku juga pusing” jawabnya lemas.
“aku punya ini… cobalah di toilet. Aku agak khawatir dengan keadaanmu hana” ucap rika sambil mengeluarkan testpack dari tasnya. Hana mengambilnya dengan sedikit takut. Ia takut apa yang teman-temannya khawatirkan terjadi. Perasaannya pun terasa tidak enak. Ia gugup, sambil sesekali ia menggigit bibir bawahnya.
Hana pun masuk ke dalam toilet. Noi, Yumi dan Rika menunggunya denga cemas. Sampai akhirnya hana keluar sambil meneteskan air matanya. Ketiga temannya pun memeluknya seketika. Tangisan hana menjawab semuanya. Ia hamil.
“maaf hana. Harusnya aku tak mengenalkanmu dengan kyouhei. Maaf.” Ujar noi sambil ikut meneteskan air mata dipelukan hana.
“sudahlah. Apa ada solusi? Aku takut jika orang tuaku tau ini semua” jawab hana.
“apa kau ingin mencoba menggugurkannya sebelum itu membesar?” ucap rika menawarkan solusi untuk melakukan aborsi.

Sepulang kuliah, yumi, noi dan rika menemani hana ke dokter khusus aborsi.
Gedung tua dan terpencil, gedungnya juga seperti tak terawatt lagi. Banyak daun-daun merambat di tembok luar rumah sakit itu. Perlahan hana memasuki gedung itu dan disambut langsung oleh suster tua yang langsung mengantarkannya ke ruang dokter. Ruangannya menyeramkan, berbau dan banyak alat-alat mengerikan. Tempat berbaringnya pun juga menyeramkan, bahkan terlihat kain yang penuh darah. Sepertinya ada seorang pasien yang sebelumnya sudah datang dan melakukan aborsi.

“cepat berbaring disana dan lepaskan underwear mu” ucap sang dokter.
Hana hanya diam, jantungnya berdegup kencang. Matanya berlinang dan “TIDAK!” teriak hana sambil berlari keluar gedung itu.
Hana terus berlari sampai kakinya lemas. Dan berhenti di suatu taman bermain. Ia terduduk dengan air mata menetesi pipinya. Ia melihat banyak ibu-ibu muda yang sedang mendorong kereta bayi sore itu.
“cantik yaa?” ucap seorang wanita yang duduk di sebelahnya.
“siapa?” Tanya hana.
“ibu-ibu itu. Kau tau, seorang wanita akan terlihat sangat cantik ketika ia sedang mengandung dan saat ia sedang bercanda dengan bayi-nya. Wanita yang disana itu adalah mantan pasien ku. Ia sudah mencoba berbagai cara agar mempunyai anak, tetapi tak bisa juga. Baru 10 bulan yang lalu lah ia berhasil mengandung seorang bayi” cerita sang dokter cantik.
“selama itukah ia berusaha?” Tanya hana tak percaya.
“heeum.. itu bisa menjadi pelajaran untuk para anak muda. Sekarang ini aborsi banyak dilakukan, mereka tak tau betapa banyak wanita di dunia ini ingin mempunyai anak. Sedangkan mereka yang dapat dengan mudah, malah dibuang begitu saja. itu sangat disayangkan” jelas dokter.
“baiklah, aku harus kembali ke rumah sakit. Ohh ya.. ini kartu namaku. Jika butuh sesuatu kau bisa menghubungiku. Siapa namamu cantik?”
“Hana. Terima kasih”
Dokter itu pun pergi meninggalkan hana dengan satu pelajaran berharga.

Hana pun berjalan kaki sampai rumahnya.
“kau baru pulang jam segini?”
Itu yuki. Ia menungguku di depan rumahku?
Mendadak hana menangis dan memeluk yuki ia tak kuasa menahan semua masalahnya kini.
“ada apa denganmu hana?” Tanya yuki khawatir.
Yuki pun akhirnya membawanya ke taman yang berada tak jauh dari rumah mereka.

“begitu ceritanya”
Yuki yang emosi dengan cerita yang hana ceritakan langsung saja menyetir mobilnya dan menuju suatu club malam yang sering di datangi kyouhei. Hana coba menahan yuki tetapi tetap saja tak bisa.

My Baby (part 1)



18+
18+ 


MY BABY

“hana, nanti aku akan pulang terlambat. Jadi jangan tunggu aku”
“heeum… baiklah. Aku akan tetap memasak untukmu. Jadi jika nanti kamu lapar, kau bisa memakannya langsung”
“iya. Terima kasih yaa…”
Yuki pun pergi ke sekolah. Begitupun juga aku.

Yuki ini adalah temanku sejak kecil. Ia dan aku selalu bersama-sama. Keluarga kami pun sangat dekat layaknya keluarga besar. Aku sangat menyayangi yuki seperti adikku sendiri, walaupun pada kenyataannya aku tak punya adik.
Ia lebih muda 3 tahun dariku.
Saat ini dia masih duduk di bangku SMA kelas 1, sedangkan aku sudah berada di bangku kuliah semester pertama. Ia tinggal di rumah pamannya, tetapi karena pamannya di pindah tugaskan ke Indonesia, ia jadi tinggal sendirian di rumah itu. Semenjak ayah dan ibunya meninggal dunia karena kecelakaan, ia tak punya siapa-siapa lagi. Dan aku pun berjanji akan terus menjaganya sampai ia tumbuh dewasa nanti.
Hampir setiap hari aku pergi ke rumahnya dan menemaninya. Kami berbagi tugas. Aku yang memasak dan mencuci pakaian. Sedangkan yuki tugasnya mencuci piring dan membersihkan rumah. Kami sudah melakukan rutinitas seperti ini sejak malam dimana orang tua yuki meninggal dunia.

“hana, sepulang nanti kami akan pergi ke XY club loh! Kamu ikut yaa?” ajak rika.
“kita pulang jam 6 sore kan? Maaf yaa lain kali aja. Aku tidak bisa” tolak hana sopan.

Begitulah rutinitas ku sehari-hari. Jika sudah jam 6 sore aku akan pulang. Karena aku sudah harus memasakkan makan malam untuk Yuki. Aku tak bisa pergi bermain bersama teman-temanku hingga larut malam, karena aku kan sudah berjanji pada diriku sendiri dan orang tua yuki akan merawat dan menjaga yuki hingga saat dimana ia sudah benar-benar dewasa. Kami akan terus bersama. Walaupun aku terkadang kesal dengan sifat kekanakannya, tetapi aku dapat memaafkannya. Entah kenapa.

Yuki’s House
“bagaimana tadi sekolah mu?” Tanya hana sambil memotong tomat di dapur.
“biasa saja. seperti biasa. Mengerjakan tugas, bermain, mengobrol dan sebagainya. Bagaimana dengan kuliahmu? Apa teman-teman barumu menyenangkan?” Tanya yuki balik.
“yaa mereka menyenangkan” jawab hana singkat.

Yaa… beginilah kami berdua. Saat bertemu kami saling menanyakan kondisi disekolah atau ada cerita apa saja yang menarik untuk diceritakan. Sambil menyiapkan makan malam, dan yuki sambil mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru-gurunya disekolah.
Dan kegiatan kami selalu seperti itu setiap harinya. Membosankan? Yaa… tapi aku merasa jika bersamanya tak ada yang membosankan dan semuanya terasa ringan juga menyenangkan.

Campus
“hana, nanti kan kita tidak ada kelas, bagaimana jika kita pergi ke mall sebentar? Bagaimana?” ajak rika, teman hana.
“baiklah. Kebetulan aku sedang bosan” jawab hana setuju.

Setelah kelas berakhir hana dan teman-temannya pun pergi. Sampai akhirnya mereka menemukan satu café dan memutuskan untuk mengobrol disana. Dan obrolan gadis-gadis remaja pun dimulai.

Noi                   : eumm…. Aku kemarin jadi loh merayakan acara anniv dengannya berdua >_<!
Yumi                : benarkah? Lalu kamu merayakannya dimana? Di hotelkah?
Noi                   : eumm… yaaa… begitulah. Kkk…
Rika                 : pasti kau melakukannya yaa…?
Noi                   : yaa.. aku tak bisa menolaknya *blushing*
Yumi                : yaah.. tapi dua bulan lalu aku juga melakukannya kok! Dan sialnya aku malah kebablasan -__-!
Hana               : kebablasan gimana? Maksudnya kamu ha…
Noi-Yumi-Rika            : ssshhhhttt…….
Hana               : aku mengerti. Lalu? Apa yang kamu lakukan?
Yumi                : aku langsung saja menggugurkannnya. Agak sakit memang, tapi setelah itu aku lega ^^!
Hana               : bagaimana mungkin kamu bisa lega? Itu kan sama saja kamu membunuh darah daging mu sendiri.
Yumi                : yaaa… memang. Tapi daripada anakku nantinya lahir tanpa ayah. Itu menyedihkan. Lagipula tetsuya tidak mau punya baby dulu katanya –o--
Hana               : ohh begitu yaa… (“>.>)
Noi                   : nanti juga kamu akan merasakannya hana. Hahaha…
Yumi-Rika       : iya benar. Hahaha…

Mereka semua sudah pernah melakukan ‘itu’. Buat mereka itu semua sudah biasa, tapi untukku itu adalah sesuatu yang sangat sensitive. Tidak semudah itu melakukannya, harus bersama orang yang di sukai kan? Aku tidak akan melakukannya kecuali dengan orang yang benar-benar aku cintai dan mencintaiku.
Lagipula aku mana tega menggugurkan bayi yang nantinya menjadi anak yang lucu. Akan menyenangkan jika bisa melihat mereka lahir di dunia ini. Melihat senyum mereka, tawa mereka, dan yang terpenting melihat mereka tumbuh menjadi sosok yang bisa dibanggakan. Anak adalah anugerah terindah yang tuhan berikan untuk semua pasangan di dunia ini. Tak ada lagi yang lebih indah dibandingkan seorang anak bayi yang imut, yang bisa kita lahirkan sendiri dengan perjuangan hidup dan mati dan kemudian bisa memeluk mereka dengan erat. Dapat merasakan detak jantung pertama mereka. Mendengar tangisan mereka. Tak akan ada moment indah seperti itu lagi di dunia ini.
Tiba-tiba…..
“hay! Kalian disini juga? Sedang apa?” Tanya seorang cowok ganteng yang menghampiri meja kami. dia bersama teman-temannya.
“hay! Kami sedang ngobrol-ngobrol aja sih. Kalian sedang apa?” Tanya Noi akrab.
“kami baru saja mau pulang. Tadi kami ada di lantai atas café ini” jawab cowok itu ramah.
“itu teman kalian? Kenalin dong” ucap cowok itu lagi.
“ohh ya, namanya hana” ucap noi memperkenalkan.
“hana kenalin namanya kyouhei. Dia anak kampus X” ucap noi lagi.
“ohh hay kyouhei. Ohh ya aku pulang dulu ya. Ini sudah jam 6. Daaa…” hana pun berpamitan.

Obrolan di café tak berhenti sampai disitu.
Kyouhei           : dia itu kenapa?
Noi                   : hana? Dia memang seperti itu. Setiap jam 6 selalu saja ingin pulang cepat. Entahlah.
Rika                 : dia itu masih ‘suci’ loh. Kkk…
Kyouhei           : masa?
Yumi-Rika-Noi: *mengangguk*
Kendji              : kau pasti menyukainya kan kyou? Kkk…
Kyouhei           : *smirk* apaan sih kau ini -__-!!

***

Senin, 19 November 2012

Ryu's first love story

Rasa ini sepertinya bukan perasaan biasa. karena ini kali pertama aku benar-benar menyukai seseorang. percayalah, aku tidak bohong sama sekali mengenai yang satu ini. aku benar-benar merasakan sesuatu yang berbeda ketika mulutku menyebut namanya, bercerita tentangnya. ketika tangan ini tak sengaja menyentuh jemarinya. bahkan ketika mataku menatap dalam matanya, aku bisa merasakan itu. rasa malu, gugup dan seperti jantung ini berhenti berdetak. apakah ini CINTA? apakah ini hanya kesalahan pada jantungku saja.
Tentu ini bukan kesalahan pada jantungku.
Aku belum bisa memastikan perasaan apa yang tumbuh ini. selama 19 tahun aku hidup di bumi ini, ini tentu menjadi pengalaman pertama dimana aku merasakan getaran berbeda ketika melihat si dia. hehehe... ini lucu bukan? begitu banyak teman pria ku yang hadir setiap langkah kehidupanku. begitu banyak teman pria yang dekat dan hampir aku jadikan pacarku. Tapi..... ini tentu berbeda. dia mengalihkan pandanganku. dia berhasil mencuri perhatianku. aku tak bisa mengelak. aku sudah melewati usia dimana aku harus mengenal cinta. dan di saat ini, hanya dia yang aku suka. hanya dia yang aku inginkan. hanya dia yang mampu melengkapi semua perjalananku setelah selama ini.
Aku dan dia belum mengenal satu sama lain. ini semacam kebetulan. kebetulan yang manis yang sudah sejak lama aku impikan.
'First Love at the first '. yaaa... mungkin inilah yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama.
aku mengenalnya secara tidak sengaja. heuum... aku ingat dengan jelas bagaimana aku mulai berani menepuk pundaknya. ketika itu, aku pikir tak akan ada reaksi apapun. ternyata.... aku salah. saat aku menepuk pundaknya dan mencoba berkomunikasi dengannya, aku gugup. bukan karena dia orang baru. tapi... entah kenapa aku menjadi deg-degan dan aku tak bisa berhenti tersenyum setelahnya. ini sungguh manis ^^

ohh yaa, ini adalah kisah nyata kehidupanku di umurku yang ke 19 tahun.
aku mengungkapkannya karena aku ingin berbagi kebahagiaan kepada kalian. by the way, kalian tentu bingung. siapa aku?
Namaku : Ryu.
Umurku : 19 th
Aku sangat suka menulis. menurut teman-temanku aku anak yang sangat naif. yaaa... karena aku memang agak kurang pandai dalam hal bergaul. aku sulit beradaptasi dengan suasana baru, karna itu membuatku sangat gugup. aku rasa ini cukup ^^

Good Bye.....

Minggu, 18 November 2012

Kim Jong Woon (The Last Part)


Laki-laki itu kemudian berpindah tempat duduk, dan duduk disampingku. Aku sudah curiga dengannya. Kemudian aku terkejut ketika ia tiba-tiba memelukku. Aku berteriak sekeras mungkin. Dia semakin memelukku erat. Dan… “berhentilah memberontak seperti itu. aku sangat merindukanmu.” Aku mengenali suara ini. Jong woon. Aku membalikkan badanku, dan melepaskan topi dan kacamata hitamnya. benar, ia kim jong woon. Aku spontan memeluknya. Aku meneteskan air mataku lagi. “oppa, aku takut. Aku kira kau orang jahat”
“tenanglah. Ini aku. Aku sudah pernah berjanji padamu untuk selalu menjagamu bukan?”
Dia tersenyum menatapku. Aku rindu senyumannya itu. aku benar-benar merindukannya. Aku senang ada dia di sampingku kini. Terima kasih tuhan kau telah menghadirkan ia kembali di sisiku kini. Tepat di hari ulang tahunnya.
“oppa, apa kau sehat? Apa kau sudah sembuh total? Kenapa kau pulang?” tanyaku khawatir.
“yaa, apa aku terlihat sakit saat ini?” dia tertawa kecil “aku sudah benar-benar pulih. Aku mendapatkan donor ginjalku disana. Begitu banyak uang yang keluargaku keluarkan untukku. Huwaaa.. apa aku harus mengganti semua itu dengan bekerja di perusahaan ayahku untuk seumur hidupku?” candanya. Aku tak tertawa bahkan tersenyum sedikitpun. Aku serius mengkhawatirkannya, namun mengapa dia menganggap semua ini sebuah bahan lelucon. Sangat terlalu. “kau tak perlu terlalu mengkhawatirkan ku. Aku sehat sekarang. Aku jauh lebih baik dengan ginjal baru di dalam tubuhku kini” dia tak pernah tersenyum selepas ini sebelumnya. Aku pun merasa lega melihatnya seperti itu. “kau? Apa selama aku tidak ada kau sudah punya pacar baru?” tanyanya tiba-tiba. “heeem…” aku tersenyum malu. Aku ingin membuatnya cemburu sekali-kali. Tapi, belum sempatku mengerjainya dia sudah menjawab yang tidak-tidak “aiish, aku sudah mengira ini sebelumnya. Kau mana mungkin berpaling ke lain hati. Kau kan sudah terlanjur jatuh cinta padaku. aku ini memang hebat.” Gosh, jawabannya itu benar-benar menyebalkan. Kenapa bisa ada manusia se-narsis itu di dunia ini? Mengerikan. Mimik wajahku berubah sekejap 360 derajat saat itu juga. Dan dia………
it’s the SECOND KISS !!!!
“saranghae…
“nado saranghae oppa”
            Inilah kisah cintaku bersama jong woon. Pada akhirnya kami benar-benar menjalani semuanya seperti semula. Jong woon kembali sehat, dan kini ia sedang melanjutkan kuliahnya kembali. Aku? Sedang persiapan ujian akhir dan siap menerima gelar sarjana di jurusan design interior. Statusku pun tetap sebagai kekasih dari KIM JONG WOON.
Kini ia menjadi seorang penyanyi terkenal kelas internasional bersama teman-temannya di SUPER JUNIOR. Ia sangat beruntung. Setelah semua kejadian yang telah ia alami, kini ia mendapatkan balasan yang membuatnya sangat bahagia. Karena jadwal super junior sangat padat, dan jong woon memutuskan untuk bertunangan denganku. Dia bilang dia tak mau aku sampai diambil oleh orang lain. Dan alasan lainnya, ialah agar aku bisa terus bersamanya selama kariernya berlangsung. Tidak Cuma menjadi artis, dia juga menjadi pengusaha sukses dengan membuka restoran dan coffee shop di berbagai wilayah korea, khususnya seoul.

_The end_

Kim Jong Woon (Part 4)


Aku mengikuti langkah kaki bibik itu sampai menuju di satu ruangan. Pintu berwarna coklat ini begitu dingin. Entah mengapa aku begitu berdebar ketika menggenggam gagang pintu kamar itu. aku membukanya. Aku membuka kamar itu. setelah membukanya, dengkulku ku begitu lemas, aku jatuh di lantai begitu saja. Air mata ku menitik tanpa seizinku. Aku… melihat berbagai hal yang bisa membuatku menangis tanpa henti. Kamar itu begitu harum dan bersih. Terlihat bingkai besar dengan susunan banyak foto di dalamnya, dan membentuk gambaran wajahku sedang tersenyum. Kapan ia membuat ini? Seluruh waktunya ia gunakan untuk kuliah dan pergi bersamaku. Foto-fotoku tertempel di dinding. Di sisi dinding lainnya, terdapat foto kami berdua. Di awal pertemuan kami sampai hari-hari kami semenjak kami menjadi sepasang kekasih. Di setiap foto, terdapat tanggal dan hari bahkan jam berapa foto itu diambil. Dia menempelkan itu semua di dinding kamarnya. Kemudian, aku terduduk di kasur miliknya. Di atas bantal terdapat sebuah buku. Seperti buku diary. Apa ini milik jong woon? Aku mengambil buku itu dan perlahan aku membukanya. Di halaman pertama…
Dia menceritakan di saat pertama dia mulai menyukaiku. Cerita itu belanjut dan terus berlanjut. Sampai kira-kira satu tahun buku itu tanpa ceritanya lagi. di halaman itu hanya terdapat satu kalimat yaitu:I love you yang ditulisnya tepat di tanggal ulang tahunku, 05 juni. Namun, tepat di tanggal 24 oktober dia mengisinya kembali. Dia mengisinya dengan cerita awal pertemuan kami. Pertengkaran di malam menyedihkan itu. semuanya ia tuangkan dalam buku berwarna coklat kulit nan tua itu. semua kejadian menyenangkan, menyebalkan sampai yang meneteskan air mata ia ceritakan di buku ini. Terakhir, ia hanya menuliskan bahwa ia akan memberi tahukan semuanya padaku. Yaaa… cerita mengenai penyakitnya itu. aku sempat menjatuhkan air mataku di atas buku diary jong woon. Aku tak menyangka bahwa ia segitu tulusnya mencintaiku selama ini. Tak pernah sebelumnya ada lelaki seperti itu di dalam hidupku. Sebelumnya hanya ada kumpulan lelaki pecundang yang mengisi hari-hariku. Tersadar sesaat, aku menutup buku itu dan menaruhnya kembali di tempat semula. Aku keluar kamar jong woon dan mencari bibik tadi. Dia sedang membersihkan ruang tamu di rumah ini. “chogi, sebenarnya jong woon pergi kemana? Aku sangat khawatir dengan keadaannya” bibik itu tidak menggubris pertanyaanku. Dia tetap membersihkan meja. “excuse me.” Bibik itu kemudian menatap mataku, “eropa”. “mwo?!?!?” aku berteriak. Aku terdiam karena terkejut. Lalu sewaktu aku bertanya untuk apa jong woon pergi kesana dia kemudian menjawab “tuan muda pergi ke eropa untuk mencari donor ginjal. Jika bukan karena dirimu, aku rasa dia sudah menyerah dengan operasi pencangkokan ginjal tersebut. Dia bilang padaku semalam, bahwa ia berubah pikiran. Ia ingin terus hidup untuk terus bersamamu dan menjagamu sebaik mungkin. Ia tak akan pernah menginggkari janjinya. Ia adalah seseorang yang selalu tepat janji. Aku sangat berterima kasih padamu nona” ucapnya panjang lebar. Tanpa banyak kata-kata aku pulang. Aku berlari ke kamarku dan menguncinya rapat-rapat. Aku menangis sambil memegang bingkai foto kecil yang tak lain adalah foto kami berdua. aku menangis sampai-sampai aku tertidur di lantai dengan wajah yang basah karena air mataku sendiri.

2 tahun sudah aku tak mendengar kabar dari jong woon.
Aku berulang kali mendatangi rumahnya, eopseo. Aku kini menyibukkan diriku dengan segudang kegiatan, agar aku bisa melupakan jong woon. Walau sebenarnya itu sulit ku lakukan. Sekeras apapun aku mencoba melupakannya, aku malah teringat dengannya. Yang aku bisa lakukan hanya berdoa dan berdoa agar jong woon selalu sehat dan semoga ia berhasil menemukan donor ginjal yang cocok dengannya. Dan semoga pencangkokan ginjalnya berjalan dengan lancar. Aku selalu mendoakan yang terbaik untuknya, walau aku tak pernah tau bagaimana kabar dirinya kini. Dan dimana dia.
Tepat hari sabtu, tanggal 24 agustus.
Hari ini adalah hari ulang tahun jong woon. Aku sengaja membeli tiramisu kesukaannya dan aku tak lupa menaruh satu lilin kecil diatasnya. Aku berniat membawa kue itu ke dalam little little candy dan merayakannya sendiri disana. Terlalu ramai disini, sampai-sampai aku mengantri untuk menaiki little little candy. Tempat dimana aku terakhir kali bertemu dengannya. Sayang kali ini aku harus berbagi ruangan little candy itu dengan seorang lelaki bermantelkan hitam dengan topi dan kaca mata hitamnya. Aku duduk berhadapan dengannya. “saengil chukkae hamnida.. saengil chukkae hamnida saranghandan nae oppa, saengil chukkae hamnida” aku bernyanyi sendiri. Lelaki itu ku kira ia tak memperdulikanku. Aku meniup lilinnya kemudian menatap gemerlap kota seoul dari ketinggian. Aku berharap jong woon ada disini. Kemudian, tak lama little candy terhenti di puncak teratas. Aku ketakutan, tapi… aku malu pada lelaki di depanku ini jika aku berteriak ketakutan. Biasanya ada jong woon yang bersedia memelukku jika aku sedang ketakutan seperti ini.