Jumat, 07 Desember 2012

My Baby (part 2)


18+


Campus – class
“pagi hana. Ohh ya kemarin kyouhei titip salam untuk kamu tuh” ujar rika.
“ahh… ya ampun! Aku iri deh sama kamu. Kyouhei itu kan cowok paling keren di kampusnya. Dia juga terkenal banget loh di kampus kita. Kamu beruntung banget han” ujar noi.
“beruntung apanya?” Tanya hana tak mengerti.
Yumi, Rika, dan Noi pun saling melirik. “kamu itu payah deh. Kyouhei itu suka sama kamu hana. Masa kamu enggak sadar sih?” ujar Yumi gemas.
“masa sih?”
“haaaanaaaaaaa…….!!!” Teriak yumi, rika, dan noi berbarengan.
“hahahaha….”

Saat perjalanan ingin ke mall pun, tak sengaja aku dan teman-temanku bertemu kyouhei dan teman-temannya juga baru pulang menuju mall yang sama. Akhirnya kami pun berjalan bersama. Mendadak kyouhei merangkul bahuku. Yaaa… karena aku takut dibilang anak rumahan yang norak oleh teman-temanku, dan karena aku takut kyouhei illfeel denganku jadi aku biarkan saja dia merangkulku. Walau sebenarnya aku risih -__-!
Di dalam mall, aku tak sengaja melihat yuki dengan teman-teman club sepak bola-nya dengan satu cewek, yaa mungkin ia managernya.
“Yuki!” panggil hana keras.
Yuki menoleh lalu kemudian ia hanya menyunggingkan senyumnya.
“apaan sih? Dipanggil malah begitu” ujar hana kesal.
“kamu kenal dengan cowok tadi?” Tanya kyouhei
“yaa… eumm… maksudku tidak. Aku salah orang. Aku kira tadi sahabatku” jawab hana bohong.
Kemudian mereka pun kembali berjalan-jalan. Kali ini hana kebablasan dan ia baru sampai rumah yuki jam 8 malam.
“tadi itu pasti manager club sepak bola mu kan? Heeh.. biasa saja ya” ucap hana meremehkan.
“daripada kamu, jalan sama cowok aneh! Rambut gondrong, pakai anting segala. Dia itu memang siapa? Apa dia itu personil bigbang atau super junior? Atau TVXQ? Tidak pantas sama sekali! Dia itu sangat jelek dan aneh!” ujar yuki sinis.
“YUKI! Kau itu bikin aku marah! Dia itu kyouhei! Dia lebih baik, lebih dewasa dan lebih perhatian daripada kamu!” omel hana balik.
Pertengkaran semakin hebat. Sampai-sampai hana meninggalkan rumah yuki dengan membanting pintu. Yuki pun tak mengejar hana saat ia pergi.

***


Setelah malam itu, aku tak lagi pergi ke rumah yuki. Aku marah dengannya. Ia sangat kekanakan. Aku tak suka caranya menghina kyouhei.

“hana, kita jalan yuk!” ajak kyouhei.
“kemana? Kebetulan aku lagi badmood banget nih!” ucap hana.
“club YZ, teman-teman kamu juga ada loh”
“heeumm… baiklah. Tapi bagaimana kita jalan-jalan dulu? Kamu belum makan siang kan?”
“iya. baiklah”

Hari itu menyenangkan. Tak pernah aku merasa sebahagia ini. Jalan bersama kyouhei menyenangkan. Saat akan menonton bioskop, kyouhei menonton film yang aku inginkan, tetapi saat bersama yuki, ia tak pernah mau mengalah. Ia hanya mau menonton film horror atau action. Sedangkan aku hanya mau menonton film romantic. Dan pastinya berakhir dengan pertengkaran, dan pulang ke rumah!
Saat bersama kyouhei, aku sangat nyaman. Tak perlu meributkan hal-hal sepele yang sebenarnya tak perlu diributkan. Kami pun akhirnya pergi ke club YZ itu. Begitu bising disana, lampunya juga sangat terang dan penuh warna. Teman-temanku memang ada disana. Mereka bersama pacar mereka. Ini pertama kali aku pergi ke club malam dan meminum segelas kecil alcohol.
Tak lama kyouhei mengajakku keluar club. Dan kami pergi meninggalkan club itu.
Kyouhei mengajakku ke apartmentnya. Kamarnya sangat rapi dan teratur. Berbeda dengan yuki. Bahkan di saat seperti ini aku masih memikirkan anak kecil itu.
Kyouhei memperlihatkan ku video saat dia lomba surfing. Sangat keren. Namun….
Tiba-tiba…..
***

“kamu semalam ngilang gitu aja sama kyouhei. Pasti dia mengajakmu ke apartmentnya yaa?” Tanya noi penasaran.
“iya”
“apa kamu dan dia….” Tanya yumi menggantung.
Hana mengangguk.

Aku bahkan tak percaya dengan diriku sendiri. Aku bisa melakukannya walaupun aku belum tau bagaimana perasaan ku yang sebenarnya dengan kyouhei. Aku melakukannya karena aku terbawa suasana dan juga… Karena aku ingin melampiaskan kemarahanku pada yuki. Aku kira saat melakukannya akan terasa menyenangkan seperti apa yang teman-temanku bilang. Tetapi… aku salah. Aku hanya merasakan kesakitan yang mendalam. Aku tak bisa berhenti memikirkan yuki malam itu. Benar, aku tak pikir panjang. Aku sangat bodoh.

2 weeks later…

Hueeek…..
Hueeek…..
Hueeek….

“kamu kenapa sayang?” Tanya ibu.
“tidak apa bu. Aku mungkin hanya masuk angin” jawabku bohong pada ibu. Keluar dari toilet aku langsung saja membaringkan tubuhku di atas ranjang. Perasaan apa ini? Aku mual, kepalaku pusing, aku merasa tak berdaya. Aku bahkan mengeluarkan keringat dingin. Apa aku… tidak. Tidak mungkin. Mungkin aku hanya masuk angin karena angin malam.

Kondisi tubuh hana memburuk. Tetapi ia memaksakan untuk tetap masuk kuliah. Sesampainya di kelas, ia hanya duduk dengan wajah pucat. Di kampus pun hana beberapa kali bolak-balik ke toilet.

“kau baik-baik saja kan?” Tanya noi khawatir.
“entahlah. Aku mual, kepalaku juga pusing” jawabnya lemas.
“aku punya ini… cobalah di toilet. Aku agak khawatir dengan keadaanmu hana” ucap rika sambil mengeluarkan testpack dari tasnya. Hana mengambilnya dengan sedikit takut. Ia takut apa yang teman-temannya khawatirkan terjadi. Perasaannya pun terasa tidak enak. Ia gugup, sambil sesekali ia menggigit bibir bawahnya.
Hana pun masuk ke dalam toilet. Noi, Yumi dan Rika menunggunya denga cemas. Sampai akhirnya hana keluar sambil meneteskan air matanya. Ketiga temannya pun memeluknya seketika. Tangisan hana menjawab semuanya. Ia hamil.
“maaf hana. Harusnya aku tak mengenalkanmu dengan kyouhei. Maaf.” Ujar noi sambil ikut meneteskan air mata dipelukan hana.
“sudahlah. Apa ada solusi? Aku takut jika orang tuaku tau ini semua” jawab hana.
“apa kau ingin mencoba menggugurkannya sebelum itu membesar?” ucap rika menawarkan solusi untuk melakukan aborsi.

Sepulang kuliah, yumi, noi dan rika menemani hana ke dokter khusus aborsi.
Gedung tua dan terpencil, gedungnya juga seperti tak terawatt lagi. Banyak daun-daun merambat di tembok luar rumah sakit itu. Perlahan hana memasuki gedung itu dan disambut langsung oleh suster tua yang langsung mengantarkannya ke ruang dokter. Ruangannya menyeramkan, berbau dan banyak alat-alat mengerikan. Tempat berbaringnya pun juga menyeramkan, bahkan terlihat kain yang penuh darah. Sepertinya ada seorang pasien yang sebelumnya sudah datang dan melakukan aborsi.

“cepat berbaring disana dan lepaskan underwear mu” ucap sang dokter.
Hana hanya diam, jantungnya berdegup kencang. Matanya berlinang dan “TIDAK!” teriak hana sambil berlari keluar gedung itu.
Hana terus berlari sampai kakinya lemas. Dan berhenti di suatu taman bermain. Ia terduduk dengan air mata menetesi pipinya. Ia melihat banyak ibu-ibu muda yang sedang mendorong kereta bayi sore itu.
“cantik yaa?” ucap seorang wanita yang duduk di sebelahnya.
“siapa?” Tanya hana.
“ibu-ibu itu. Kau tau, seorang wanita akan terlihat sangat cantik ketika ia sedang mengandung dan saat ia sedang bercanda dengan bayi-nya. Wanita yang disana itu adalah mantan pasien ku. Ia sudah mencoba berbagai cara agar mempunyai anak, tetapi tak bisa juga. Baru 10 bulan yang lalu lah ia berhasil mengandung seorang bayi” cerita sang dokter cantik.
“selama itukah ia berusaha?” Tanya hana tak percaya.
“heeum.. itu bisa menjadi pelajaran untuk para anak muda. Sekarang ini aborsi banyak dilakukan, mereka tak tau betapa banyak wanita di dunia ini ingin mempunyai anak. Sedangkan mereka yang dapat dengan mudah, malah dibuang begitu saja. itu sangat disayangkan” jelas dokter.
“baiklah, aku harus kembali ke rumah sakit. Ohh ya.. ini kartu namaku. Jika butuh sesuatu kau bisa menghubungiku. Siapa namamu cantik?”
“Hana. Terima kasih”
Dokter itu pun pergi meninggalkan hana dengan satu pelajaran berharga.

Hana pun berjalan kaki sampai rumahnya.
“kau baru pulang jam segini?”
Itu yuki. Ia menungguku di depan rumahku?
Mendadak hana menangis dan memeluk yuki ia tak kuasa menahan semua masalahnya kini.
“ada apa denganmu hana?” Tanya yuki khawatir.
Yuki pun akhirnya membawanya ke taman yang berada tak jauh dari rumah mereka.

“begitu ceritanya”
Yuki yang emosi dengan cerita yang hana ceritakan langsung saja menyetir mobilnya dan menuju suatu club malam yang sering di datangi kyouhei. Hana coba menahan yuki tetapi tetap saja tak bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar