Sebelumnya….
Drrrt….
Drrrt… Drrrt…
“halo,
yaa hana ada apa?”
“kyouhei..
aku… aku… hamil. Kau harus bertanggung jawab”
“apa?!?
Euum… maaf hana nanti saja yaa bicaranya, aku sedang sibuk”
“tapi…”
Tuuuuut………
tuuuuut……..
Hana
yang tak sabaran pun akhirnya menghampiri kyouhei di club yang biasanya.
Kyouhei sedang bersama wanita lain. Hana yang kesal langsung menarik tangan
kyouhei dan membawanya keluar club.
“aku
minta kau tanggung jawab!”
“tanggung
jawab apa? Aku tak mengerti maksudmu”
“aku
hamil kyou! Dan itu semua karena kamu!!”
“aku?
Tentu saja itu salahmu juga! Kenapa kau begitu tak ada pertahanan?? Makanya aku
malas sama cewek yang baru pertama kali. Karena akan berisik seperti ini!”
“kau
bodoh kyou!! Aku sungguh membencimu!!!” omel hana sambil tak berhenti
memukulinya.
“hah!
Merepotkan! Pergi sana!!! Wanita tak berguna!!” usir kyouhei kasar. Ia
mendorong hana hingga terjatuh di tanah. Malam itu hana menangis
sejadi-jadinya.
Club…
“kau
yang bernama kyouhei?” Tanya yuki dengan nada menantang.
“yaa..
kau siapa?”
“sialan!”
BUUUK!
Yuki
memukul wajah kyouhei keras di hadapan hana. Yuki tak berhenti memukulinya
sampai kyouhei benar-benar terlihat lemas tak berdaya di lantai. Hidungnya dan
mulutnya mengeluarkan darah.
BUUUK!
“ini
untuk air mata hana”
BUUUK!
“yang
ini untuk bayi yang dikandung hana sekarang!”
BUUUUK!!
“yang
ini untuk semua yang telah kau lakukan pada hana! Aku peringatkan, sampai kau
mendekati hana lagi, aku akan membuatmu mati!” ancam yuki pada kyouhei yang
sudah terkapar di lantai.
Setelah
pertengkaran selesai, yuki dan hana segera pergi dari club itu. Dan mereka tak
langsung pulang ke rumah. Mereka kembali duduk di kursi taman dekat rumah
mereka.
“sudah
berapa umurnya?” Tanya yuki sambil menatap lembut kearah perut hana yang masih
kempes itu.
“baru
sekitar dua minggu” jelas hana.
“kau
tak perlu khawatir hana. Aku akan bersedia menerima bayi ini nanti setelah dia
lahir. Aku juga yang akan menjadi ayahnya kelak. Aku berjanji akan menjadi ayah
yang hebat untuknya” janji yuki pada hana.
Terharu,
hana tak kuasa menahan air matanya. Ia menangis tertunduk di hadapan yuki. Ia
merasa sangat malu karena kelakuannya sendiri. Yuki pun memeluknya dan
menenangkannya. Yuki memastikan bahwa ia akan menjadi ayah dari anak hana
kelak.
***
Hari
demi hari hana lalui dengan santai. Ia bersama dengan yuki bersama-sama saling
menjaga bayi yang kini dikandung hana. Jika dulu selalu hana yang pulang cepat,
sekarang bahkan yuki juga berusaha pulang cepat agar bisa menjaga hana dan bayi
yang dikandungnya.
Yuki
kini bekerja sambilan agar dapat membelikan hana makanan penuh nutrisi agar
kelak si bayi lahir dengan sehat. Tak hanya yuki yang berjuang sendirian,
tetapi juga teman-teman hana yang sudah tau masalah ini. Yumi, noi dan rika
senantiasa selalu membantu yuki dan hana. Mereka membantu hana mengerjakan
tugas kuliahnya di semester akhir. Mereka juga sering membelikan susu khusus
ibu hamil untuk hana. Mereka selalu men-support hana.
Kandungan
hana kini sudah berumur 7 bulan. Tak terasa memang. Namun… orang tua hana yang
sedang dinas ke luar kota masih belum mengetahui mengenai kehamilan hana. Tentu
ini akan menjadi masalah selanjutnya untuk hana. Entah apa yang akan ia katakan
kelak kepada ayah dan ibunya nanti.
“AWWW….!!”
Jerit hana sambil memegangi perutnya yang mulai membesar.
“ada apa?? Apa kau sudah ingin melahirkan?
Tapi kandunganmu bulan” ujar yuki panik.
Ia pun
dengan segera memesan taksi untuk membawa hana ke rumah sakit terdekat.
Hospital…
Hana
berbaring lemas di atas tempat tidur panjang nan kaku itu. Dokter perempuan lah
yang menanganinya. Dokter yang pernah bertemu dengan hana di taman beberapa
waktu lalu.
“aku
tidak menyangka kau lah yang menjadi pasien ku. Aku salut denganmu yang tak mau
menggugurkan kandunganmu” ucap sang dokter lembut.
“dok,
bagaimana keadaan kandungan hana?” Tanya yuki
Dokter
itu hanya terdiam dan tertunduk.
“apa
kau pacarnya?” Tanya sang dokter.
“euumm…
dia sahabatku sejak kecil. Orang itu… ia mengkhianati aku dan bayiku” ujar hana
menyela pembicaraan.
Dokter
itu kemudian keluar dan tak lama masuk lagi dengan membawa papan tulis putih
dan spidol. Ia menggambar bagian-bagian yang terdapat di dalam area rahim
rata-rata wanita. Dan ia melingkari salah satunya.
“ini.
Seharusnya sperma dan telur seharusnya mereka berbuah pada bagian ini. Tetapi si
sperma salah jalur dan akhirnya berbuah di tempat yang salah. Tentu ini tidak
baik. Dengan segala hormat aku sangat minta maaf padamu hana. Tetapi kali ini
serius, kau harus merelakan bayimu pergi atau nyawamu yang terancam nantinya”
jelas dokter.
“maksud
dokter? Aku harus menggugurkan kandunganku?” Tanya hana shock.
“yaa…
dengan terpaksa. Jika bayi ini tetap dilahirkan kemungkinan ia selamat hanya
10% dan kalaupun ia selamat ia akan menjadi cacat atau kau juga bisa mati
karenanya” jelasnya lagi.
“tidak…!
Aku tidak mau menggugurkan bayiku dok! Tidak mau!!!” jerit hana kencang. Ia
juga meronta-ronta dan melepaskan infus di tangannya paksa.
Darah
yang keluar dari tangan hana begitu banyak, hana terus saja mengamuk karena tak
ingin bayinya di gugurkan. Beberapa suster dan yuki memegangi tangan dan
tubuhnya, dan akhirnya hana pun disuntikkan obat bius sementara untuk menenangkannya
dan membawamya ke ruang operasi untuk mengambil janin yang di kandungnya dan
sesuatu yang membuat saluran rahim hana rusak sebelah hingga ia nantinya hanya
akan mempunyai satu saluran rahim.
Hingga
oprerasi selesai hana masih belum sadarkan diri, dan saat itu pun yuki masih setia
menunggunya di sofa yang tersedia di dalam ruangan.
Tak
lama kemudian, hana pun terbangun dan menangis. Yuki yang mendengar tangisannya
langsung saja memeluknya erat. Namun…
PLAAAK!
Orang
tua hana datang dan mendorong yuki. Ayah hana menampar pipi hana kencang.
“siapa
yang melakukannya?!! Ayoo cepat bilang!!” Tanya ayah hana geram.
“dia…”
“aku
paman. Aku yang melakukannya. Bayi yang kini di kandungnya adalah anakku” bela
yuki.
PLAAAK!!
Ayah
hana memukul pipi yuki keras hingga yuki terjatuh ke lantai.
“aku
sudah lama mengenalmu dan keluargamu! Bagaimana bisa kau melakukan ini pada
hana!!” ucap ayah hana emosi.
“maafkan
aku paman”
“bukan!
Bukan dia yah yang melakukan semua ini. Ini semua salahku yang bodoh mau
melakukannya dengan pria ba**ngan yang tak bertanggung jawab. Namanya kyouhei. Yuki
lah yang menolongku selama ini. Ia pernah memperingatkanku tapi aku tak
mendengarkannya. Aku melakukannya karena saat itu aku sedang marah. Maafkan aku
yah. Ini salahku bukan yuki” jelas hana sambil berlutut di depan ayahnya
memohon ampun.
Ayah
hana kemudian keluar ruangan diikuti ibu hana.
Semakin
larut, semuanya tertidur pulas. Ayah dan ibu hana seakan telah memaafkan
kesalahan anaknya itu. Mereka berjaga di dalam kamar dengan kasur tambahan.
Tetapi…
WUUUSHHH…….
Tiba-tiba
saja angin malam berhembus kencang memasuki ruang inap hana. Sebentar yuki
membuka matanya dan melihat pintu balkon terbuka. Yuki masih tak sadar penuh,
kemudian ia pun kembali memejamkan matanya. Tapi, baru beberapa detik ia
memejamkan matanya ia teringat hana. Ia pun membuka matanya cepat dan melihat
kearah tempat tidur hana. Selimut menutupi seluruh badan hana. Anaeh. Yuki yang
curiga langsung saja membuka selimut putih itu dan benar saja, itu bukan hana
melainkan guling.
Dengan
cepat yuki keluar balkon. Terlihat hana sudah berdiri di atas pembatas balkon
tersebut.
“HANA!
Apa yang akan kamu lakukan? Cepat turun!” teriak yuki yang kemudian membuat
orang tua hana terbangun dan keluar kamar. Melihat anak mereka satu-satunya
ingin bunuh diri ibu hana shock dan meneriakkan nama hana histeris.
Ayah
hana pun mencoba menahan hana tetapi tak berhasil.
“untuk
apa aku hidup sementara sudah tak ada yang aku perjuangkan lagi. Lebih baik
jika aku ikut menyusul dengan anakku kan? Ya kan? Hehhehehe…” ucap hana sambil
tertawa pedih dan mengeluarkan air mata.
“hana
jangan bodoh! Kau masih punya satu saluran lagi untukmu hamil lagi. Percayalah
kau tetap akan hamil dan punya anak lagi” bujuk yuki mencoba menghibur hana.
“yuki
benar hana, ayo turun. Kau masih bisa punya anak” ujar dokter membenarkan.
“jangan
menghiburku yuki, dokter. Kemungkinan itu sangat kecil. Aku tau itu” ucap hana
lagi.
Dan
hana pun mulai memejamkan matanya dan menjatuhakan badannya, “HANA!!!!” teriak
semua orang di balkon itu. Ada dokter, suster, orang tua hana termasuk juga
yuki.
Yuki
berlari dengan cepat dan menangkap tangan hana cepat, kemudian dibantu ayah
hana yuki pun menarik tangan hana. Hana berhasil diselamatkan.
Sejak
kejadian percobaan bunuh diri itu, yuki tak lagi menunggunya di dalam kamar
selama hana di rawat di rumah sakit. Yuki memilih duduk manis dan menunggu hana
di balkon depan kamar. Walaupun sedang musim dingin, yuki tetap tak menyerah.
Baginya keselamatan hana yang pertama.
“kau
beruntung hana. Ia pantas menjadi suami mu nanti. Ia selalu menjagamu semenjak
kejadian malam itu” ujar dokter sambil membuka tirai kamar. Hana terharu dan
menagis di dalam kamar melihat yuki yang sedang duduk di balkon sambil meminum
segelas kopi panas dan tersenyum melihat hana yang sedang berada di kamar. Yuki
benar-benar menjaganya dengan baik.
3 days later…
“akhirnya
aku keluar juga dari rumah sakit” ucap hana senang.
“hana…”
panggil dokter.
“yaa…
ada apa dok?” Tanya hana sambil tersenyum.
“berjuanglah
untuk yang selanjutnya. Hubungi aku lagi saat kau akan melahirkan” ucap dokter.
“heuum…
aku akan berusaha dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Terima
kasih yaa dok, aku sangat berterima kasih padamu” ucap hana sambil memeluk
dokter hangat.
Aku
dan yuki akhirnya kembali ke keadaan semula. Aku pun kembali meneruskan kuliah
ku. Dan teman-temanku? Yaa… mereka tetap menjadi teman-temanku yang setia
membantuku dalam mengejar pelajaranku yang tertinggal. Yuki pun akhirnya lulus
dengan nilai yang baik dan masuk ke universitas yang sama denganku. Ia
mengambil jurusan managemen. Ia ingin menjadi eksekutif muda.
Kalian
tau? Setelah kejadian ini aku benar-benar lega dan belajar sesuatu.
Jangan
pernah kamu mencoba untuk melakukan hubungan intim dengan seseorang yang baru
kamu kenal. Euumm… tidak. Jangan mencobanya dengan siapapun. Percayalah, ketika
kalian melakukannya dan kalian kebablasan, kalian hanya mempunyai dua pilihan.
Melahirkannya ke dunia ini atau menggugurkannya. Keduanya sama buruk. Tetapi
saat kalian berpikir akan menggugurkannya, coba kalian pikirkan kembali. Coba kalian
bayangkan si baby yang ada di kandungan kalian adalah kalian dan yang akan
menggugurkan kalian adalah ibu kalian saat ini. Apa perasaan kalian? Dibuang
begitu saja. terasa menyakitkan kan?
Apa
yang aku lakukan adalah kesalahan terbesarku, tetapi kesalahan itu membuatku
sadar akan semuanya.
Dear my baby…
Baik-baik yaa disana. Maafkan ibu… tetapi ibu janji
akan menyusulmu nanti saat sudah tiba
waktunya. Ibu akan menjalankan hidup dengan baik, doakan ibu dari atas
sana dan ingatkan ibu lewat mimpi jika ibu melakukan salah lagi.
Dear my baby…
Ketika kita bertemu nanti, ibu takut tak
mengenalimu. Jadi sesering mungkin datanglah ke mimpi ibu dan ingatkan ibu
selalu akan wajah cantikmu sayang… ibu dari sini akan mendoakan mu selalu agar
kau selalu merasa hangat disana. Ibu ingin sekali memeluk tubuhmu, melihatmu
tumbuh dan menjadi anak yang cantik..
Mengantarmu ke sekolah sampai melihatmu bisa
mendapatkan pria yang pantas bersanding denganmu di pelaminan. Walaupun kini
tak bisa menjadi nyata, ibu berharap ketika ibu melahirkan adikmu, ibu dapat
mewujudkan impian ibu. Ibu akan tetap mempunyai rasa cinta dan sayang yang sama
untukmu dan adikmu nanti.
Dear my baby…
Take care, don’t worry about me or your step
father, we’ll be alright. Keep healthy and waiting for us. I will keep praying
for you, not just me but your step father, your grandma and grandpa of course.
You know how much I love you? You’ll never know… I love you more than anyone
else.
My baby…
You are my everything. If someone asked me to
choose between : last breathe or say love to you, I will answer him with :
I will use my last breathe to say I love my baby
more than anything in this world.
Good bye dear…
MOM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar