Jumat, 07 Desember 2012

My Baby (Part 3)


Sebelumnya….
Drrrt…. Drrrt… Drrrt…
“halo, yaa hana ada apa?”
“kyouhei.. aku… aku… hamil. Kau harus bertanggung jawab”
“apa?!? Euum… maaf hana nanti saja yaa bicaranya, aku sedang sibuk”
“tapi…”
Tuuuuut……… tuuuuut……..

Hana yang tak sabaran pun akhirnya menghampiri kyouhei di club yang biasanya. Kyouhei sedang bersama wanita lain. Hana yang kesal langsung menarik tangan kyouhei dan membawanya keluar club.
“aku minta kau tanggung jawab!”
“tanggung jawab apa? Aku tak mengerti maksudmu”
“aku hamil kyou! Dan itu semua karena kamu!!”
“aku? Tentu saja itu salahmu juga! Kenapa kau begitu tak ada pertahanan?? Makanya aku malas sama cewek yang baru pertama kali. Karena akan berisik seperti ini!”
“kau bodoh kyou!! Aku sungguh membencimu!!!” omel hana sambil tak berhenti memukulinya.
“hah! Merepotkan! Pergi sana!!! Wanita tak berguna!!” usir kyouhei kasar. Ia mendorong hana hingga terjatuh di tanah. Malam itu hana menangis sejadi-jadinya.

Club…
“kau yang bernama kyouhei?” Tanya yuki dengan nada menantang.
“yaa.. kau siapa?”
“sialan!”
BUUUK!
Yuki memukul wajah kyouhei keras di hadapan hana. Yuki tak berhenti memukulinya sampai kyouhei benar-benar terlihat lemas tak berdaya di lantai. Hidungnya dan mulutnya mengeluarkan darah.
BUUUK!
“ini untuk air mata hana”
BUUUK!
“yang ini untuk bayi yang dikandung hana sekarang!”
BUUUUK!!
“yang ini untuk semua yang telah kau lakukan pada hana! Aku peringatkan, sampai kau mendekati hana lagi, aku akan membuatmu mati!” ancam yuki pada kyouhei yang sudah terkapar di lantai.

Setelah pertengkaran selesai, yuki dan hana segera pergi dari club itu. Dan mereka tak langsung pulang ke rumah. Mereka kembali duduk di kursi taman dekat rumah mereka.
“sudah berapa umurnya?” Tanya yuki sambil menatap lembut kearah perut hana yang masih kempes itu.
“baru sekitar dua minggu” jelas hana.
“kau tak perlu khawatir hana. Aku akan bersedia menerima bayi ini nanti setelah dia lahir. Aku juga yang akan menjadi ayahnya kelak. Aku berjanji akan menjadi ayah yang hebat untuknya” janji yuki pada hana.
Terharu, hana tak kuasa menahan air matanya. Ia menangis tertunduk di hadapan yuki. Ia merasa sangat malu karena kelakuannya sendiri. Yuki pun memeluknya dan menenangkannya. Yuki memastikan bahwa ia akan menjadi ayah dari anak hana kelak.

***

Hari demi hari hana lalui dengan santai. Ia bersama dengan yuki bersama-sama saling menjaga bayi yang kini dikandung hana. Jika dulu selalu hana yang pulang cepat, sekarang bahkan yuki juga berusaha pulang cepat agar bisa menjaga hana dan bayi yang dikandungnya.
Yuki kini bekerja sambilan agar dapat membelikan hana makanan penuh nutrisi agar kelak si bayi lahir dengan sehat. Tak hanya yuki yang berjuang sendirian, tetapi juga teman-teman hana yang sudah tau masalah ini. Yumi, noi dan rika senantiasa selalu membantu yuki dan hana. Mereka membantu hana mengerjakan tugas kuliahnya di semester akhir. Mereka juga sering membelikan susu khusus ibu hamil untuk hana. Mereka selalu men-support hana.

Kandungan hana kini sudah berumur 7 bulan. Tak terasa memang. Namun… orang tua hana yang sedang dinas ke luar kota masih belum mengetahui mengenai kehamilan hana. Tentu ini akan menjadi masalah selanjutnya untuk hana. Entah apa yang akan ia katakan kelak kepada ayah dan ibunya nanti.

“AWWW….!!” Jerit hana sambil memegangi perutnya yang mulai membesar.
 “ada apa?? Apa kau sudah ingin melahirkan? Tapi kandunganmu bulan” ujar yuki panik.
Ia pun dengan segera memesan taksi untuk membawa hana ke rumah sakit terdekat.

Hospital…

Hana berbaring lemas di atas tempat tidur panjang nan kaku itu. Dokter perempuan lah yang menanganinya. Dokter yang pernah bertemu dengan hana di taman beberapa waktu lalu.
“aku tidak menyangka kau lah yang menjadi pasien ku. Aku salut denganmu yang tak mau menggugurkan kandunganmu” ucap sang dokter lembut.
“dok, bagaimana keadaan kandungan hana?” Tanya yuki
Dokter itu hanya terdiam dan tertunduk.
“apa kau pacarnya?” Tanya sang dokter.
“euumm… dia sahabatku sejak kecil. Orang itu… ia mengkhianati aku dan bayiku” ujar hana menyela pembicaraan.
Dokter itu kemudian keluar dan tak lama masuk lagi dengan membawa papan tulis putih dan spidol. Ia menggambar bagian-bagian yang terdapat di dalam area rahim rata-rata wanita. Dan ia melingkari salah satunya.
“ini. Seharusnya sperma dan telur seharusnya mereka berbuah pada bagian ini. Tetapi si sperma salah jalur dan akhirnya berbuah di tempat yang salah. Tentu ini tidak baik. Dengan segala hormat aku sangat minta maaf padamu hana. Tetapi kali ini serius, kau harus merelakan bayimu pergi atau nyawamu yang terancam nantinya” jelas dokter.
“maksud dokter? Aku harus menggugurkan kandunganku?” Tanya hana shock.
“yaa… dengan terpaksa. Jika bayi ini tetap dilahirkan kemungkinan ia selamat hanya 10% dan kalaupun ia selamat ia akan menjadi cacat atau kau juga bisa mati karenanya” jelasnya lagi.
“tidak…! Aku tidak mau menggugurkan bayiku dok! Tidak mau!!!” jerit hana kencang. Ia juga meronta-ronta dan melepaskan infus di tangannya paksa.
Darah yang keluar dari tangan hana begitu banyak, hana terus saja mengamuk karena tak ingin bayinya di gugurkan. Beberapa suster dan yuki memegangi tangan dan tubuhnya, dan akhirnya hana pun disuntikkan obat bius sementara untuk menenangkannya dan membawamya ke ruang operasi untuk mengambil janin yang di kandungnya dan sesuatu yang membuat saluran rahim hana rusak sebelah hingga ia nantinya hanya akan mempunyai satu saluran rahim.
Hingga oprerasi selesai hana masih belum sadarkan diri, dan saat itu pun yuki masih setia menunggunya di sofa yang tersedia di dalam ruangan.
Tak lama kemudian, hana pun terbangun dan menangis. Yuki yang mendengar tangisannya langsung saja memeluknya erat. Namun…
PLAAAK!
Orang tua hana datang dan mendorong yuki. Ayah hana menampar pipi hana kencang.
“siapa yang melakukannya?!! Ayoo cepat bilang!!” Tanya ayah hana geram.
“dia…”
“aku paman. Aku yang melakukannya. Bayi yang kini di kandungnya adalah anakku” bela yuki.
PLAAAK!!
Ayah hana memukul pipi yuki keras hingga yuki terjatuh ke lantai.
“aku sudah lama mengenalmu dan keluargamu! Bagaimana bisa kau melakukan ini pada hana!!” ucap ayah hana emosi.
“maafkan aku paman”
“bukan! Bukan dia yah yang melakukan semua ini. Ini semua salahku yang bodoh mau melakukannya dengan pria ba**ngan yang tak bertanggung jawab. Namanya kyouhei. Yuki lah yang menolongku selama ini. Ia pernah memperingatkanku tapi aku tak mendengarkannya. Aku melakukannya karena saat itu aku sedang marah. Maafkan aku yah. Ini salahku bukan yuki” jelas hana sambil berlutut di depan ayahnya memohon ampun.
Ayah hana kemudian keluar ruangan diikuti ibu hana.

Semakin larut, semuanya tertidur pulas. Ayah dan ibu hana seakan telah memaafkan kesalahan anaknya itu. Mereka berjaga di dalam kamar dengan kasur tambahan. Tetapi…
WUUUSHHH…….
Tiba-tiba saja angin malam berhembus kencang memasuki ruang inap hana. Sebentar yuki membuka matanya dan melihat pintu balkon terbuka. Yuki masih tak sadar penuh, kemudian ia pun kembali memejamkan matanya. Tapi, baru beberapa detik ia memejamkan matanya ia teringat hana. Ia pun membuka matanya cepat dan melihat kearah tempat tidur hana. Selimut menutupi seluruh badan hana. Anaeh. Yuki yang curiga langsung saja membuka selimut putih itu dan benar saja, itu bukan hana melainkan guling.
Dengan cepat yuki keluar balkon. Terlihat hana sudah berdiri di atas pembatas balkon tersebut.
“HANA! Apa yang akan kamu lakukan? Cepat turun!” teriak yuki yang kemudian membuat orang tua hana terbangun dan keluar kamar. Melihat anak mereka satu-satunya ingin bunuh diri ibu hana shock dan meneriakkan nama hana histeris.
Ayah hana pun mencoba menahan hana tetapi tak berhasil.
“untuk apa aku hidup sementara sudah tak ada yang aku perjuangkan lagi. Lebih baik jika aku ikut menyusul dengan anakku kan? Ya kan? Hehhehehe…” ucap hana sambil tertawa pedih dan mengeluarkan air mata.
“hana jangan bodoh! Kau masih punya satu saluran lagi untukmu hamil lagi. Percayalah kau tetap akan hamil dan punya anak lagi” bujuk yuki mencoba menghibur hana.
“yuki benar hana, ayo turun. Kau masih bisa punya anak” ujar dokter membenarkan.
“jangan menghiburku yuki, dokter. Kemungkinan itu sangat kecil. Aku tau itu” ucap hana lagi.
Dan hana pun mulai memejamkan matanya dan menjatuhakan badannya, “HANA!!!!” teriak semua orang di balkon itu. Ada dokter, suster, orang tua hana termasuk juga yuki.
Yuki berlari dengan cepat dan menangkap tangan hana cepat, kemudian dibantu ayah hana yuki pun menarik tangan hana. Hana berhasil diselamatkan.
Sejak kejadian percobaan bunuh diri itu, yuki tak lagi menunggunya di dalam kamar selama hana di rawat di rumah sakit. Yuki memilih duduk manis dan menunggu hana di balkon depan kamar. Walaupun sedang musim dingin, yuki tetap tak menyerah. Baginya keselamatan hana yang pertama.
“kau beruntung hana. Ia pantas menjadi suami mu nanti. Ia selalu menjagamu semenjak kejadian malam itu” ujar dokter sambil membuka tirai kamar. Hana terharu dan menagis di dalam kamar melihat yuki yang sedang duduk di balkon sambil meminum segelas kopi panas dan tersenyum melihat hana yang sedang berada di kamar. Yuki benar-benar menjaganya dengan baik.

3 days later…

“akhirnya aku keluar juga dari rumah sakit” ucap hana senang.
“hana…” panggil dokter.
“yaa… ada apa dok?” Tanya hana sambil tersenyum.
“berjuanglah untuk yang selanjutnya. Hubungi aku lagi saat kau akan melahirkan” ucap dokter.
“heuum… aku akan berusaha dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Terima kasih yaa dok, aku sangat berterima kasih padamu” ucap hana sambil memeluk dokter hangat.

Aku dan yuki akhirnya kembali ke keadaan semula. Aku pun kembali meneruskan kuliah ku. Dan teman-temanku? Yaa… mereka tetap menjadi teman-temanku yang setia membantuku dalam mengejar pelajaranku yang tertinggal. Yuki pun akhirnya lulus dengan nilai yang baik dan masuk ke universitas yang sama denganku. Ia mengambil jurusan managemen. Ia ingin menjadi eksekutif muda.

Kalian tau? Setelah kejadian ini aku benar-benar lega dan belajar sesuatu.
Jangan pernah kamu mencoba untuk melakukan hubungan intim dengan seseorang yang baru kamu kenal. Euumm… tidak. Jangan mencobanya dengan siapapun. Percayalah, ketika kalian melakukannya dan kalian kebablasan, kalian hanya mempunyai dua pilihan. Melahirkannya ke dunia ini atau menggugurkannya. Keduanya sama buruk. Tetapi saat kalian berpikir akan menggugurkannya, coba kalian pikirkan kembali. Coba kalian bayangkan si baby yang ada di kandungan kalian adalah kalian dan yang akan menggugurkan kalian adalah ibu kalian saat ini. Apa perasaan kalian? Dibuang begitu saja. terasa menyakitkan kan?
Apa yang aku lakukan adalah kesalahan terbesarku, tetapi kesalahan itu membuatku sadar akan semuanya.

Dear my baby…
Baik-baik yaa disana. Maafkan ibu… tetapi ibu janji akan menyusulmu nanti saat sudah tiba  waktunya. Ibu akan menjalankan hidup dengan baik, doakan ibu dari atas sana dan ingatkan ibu lewat mimpi jika ibu melakukan salah lagi.

Dear my baby…
Ketika kita bertemu nanti, ibu takut tak mengenalimu. Jadi sesering mungkin datanglah ke mimpi ibu dan ingatkan ibu selalu akan wajah cantikmu sayang… ibu dari sini akan mendoakan mu selalu agar kau selalu merasa hangat disana. Ibu ingin sekali memeluk tubuhmu, melihatmu tumbuh dan menjadi anak yang cantik..
Mengantarmu ke sekolah sampai melihatmu bisa mendapatkan pria yang pantas bersanding denganmu di pelaminan. Walaupun kini tak bisa menjadi nyata, ibu berharap ketika ibu melahirkan adikmu, ibu dapat mewujudkan impian ibu. Ibu akan tetap mempunyai rasa cinta dan sayang yang sama untukmu dan adikmu nanti.

Dear my baby…
Take care, don’t worry about me or your step father, we’ll be alright. Keep healthy and waiting for us. I will keep praying for you, not just me but your step father, your grandma and grandpa of course. You know how much I love you? You’ll never know… I love you more than anyone else.
My baby…
You are my everything. If someone asked me to choose between : last breathe or say love to you, I will answer him with :
I will use my last breathe to say I love my baby more than anything in this world.

Good bye dear…
MOM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar